Reporter : Dedi Rahmat Dai
KELANGKAAN gas tiga kilo gram dimanfaatkan sejumlah pedagang guna meraut untung besar dengan harga jual yang cukup tinggi. Kelangkaan gas tersebut sangat meresahkan sejumlah masyarakat. Pasalnya, harga gas tiga kilo gram yang hanya Rp16 ribu rupiah kini mencapai 20 ribu rupiah bahkan ada yang mencapai sampai 23 ribuh rupiah.
Kelanggaan dan permainan harga yang tidak beraturan di pasaran saat ini. Pemerintah belum juga mengambil sikap untuk menindaki para pedagang yang memanfaatkan kelangkaan gas tersebut. Dari hasil pantauan yang dilakukan Kaili Post, harga gas di kios dan pedagang lainnya sangat bervariasi, sulit untuk mendapatkan harga GAS 16 ribu rata-rata di atas 18 ribu keatas.
Menurut salah satu masyarakat yang tinggal di sekitaran Kecamatan Palu Barat Kelurahan Donggala Kodi, Windi, mengatakan sudah beberapa hari ini gas kosong bahkan mereka mendapatkan gas tersebut sampai daerah poebongo dan sekitarnya, dengan keadaan terpaksa mereka membeli harga gas yang mencapai hingga Rp20 ribu tersebut.
“Biasanya saya mencari gas sampai ke Jalan Poebongo, sebab di daerah sekitar tidak ada, makanya saya terpaksa membeli meskipun mahal. Capek keliling-keliling lagi,” Jelas, Windi, Pemilik warung nasi kuning, Kamis (15/3)
Dirinya juga mengatakan, kelangkaan gas tersebut membuatnya sangat resah bahkan pendapatannya mengurang di sebabkan naiknya harag gas. Sebab kebutuhan setiap hari gas yang berukuran Tiga Kilo Gram itu biasanya mencapai dua hingga Tiga Tabung gas yang di gunakan
Usaha, Windi, selain berdagang Nasi Kuning dirinya juga biasanya menerima pesanan nasi bungkus yang di jualnya di Rumah sakit Kantor, Sekolah dan tempat-tempat keramaian lainnya, olehnya, Windi sangat membutuhkan gas LGP tersebut
“Pemakaian gas yang tiga kilogram, biasanya saya memakainya dua hingga Tiga Gas perharinya,” tambah, Windi. Dirinya juga berharap. Agar pemerintah dapat menyikapi kelangkaan gas saat ini.***
Baca Juga : Catatan Pinggir |Gas Subsidi Dan Orang Kecil
0 komentar:
Posting Komentar