Reporter : Andi Ridwan Ringgi
Puluhan Massa yang tergabung di Aliansi Front Perjuangan Rakyat Sulteng (FPRS) dan beberapa petani yang melakukan aksi damai di depan gedung DPRD (29/03/2017). Aditya selaku korkap aksi mengatakan kondisi rakyat dunia hari ini yang hidup dengan kemiskinan dan kelaparan, termasuk di Indonesia negeri kaya raya tetapi mayoritas rakyat cukup sulit mendapatkan akses terhadap tanah, kondisi ini akan sulit mewujudkan kedaulatan pangan.
"Hari ketiadaan tanah lahir atas deklarasi yang di lakukan oleh asosiasi petani se-asia pasifik (APC) atas maraknya investasi yang di lakukan di pedesaan yang mengakibtkan monopoli tanah dan perampasan tanah besar besaran serta pelanggaran HAM pada kaum tani. Semenjak pemerintahan Jokowi-JK yang merupakan boneka imperialisme amerika serikat yang saat ini mempertahankan kedudukannya sebagai penguasa tunggal dari negara negara kapitalisme monopoli di hampir seluruh dunia termasuk indonesia" tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar