TOLIS,- PENGAMBILAN Material batu untuk pengerjaan buronjong Daerah Irigasi (DI) di Desa Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli sebanyak 400 kubikasi dipertanyakan warga. Pasalnya dalam penanganan sementara DI yang ambruk akibat banjir beberapa waktu lalu itu diduga pengambilan material batu dilakukan disekitar lokasi pekerjaan, padahal sebaiknya material tersebut didatangkan dari lokasi lain.
"Umumnya kalau proyek baik APBD maupun APBN material batunya dianggarkan khusus, jika pengerjaannya mengambil batu dilokasi sekitar kontraktornya bisa untung besar," cerita warga Tinigi, Usman kepada wartawan.
Menurut Usman, pengerjaan buronjong di DI tersebut merupakan kegiatan penanganan bencana banjir yang anggarannya melekat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). "Tanggul DI yang dikerjakan tersebut dalam waktu dekat akan ditinjau pejabat tinggi dari TNI AD," katanya.
Meski akan dilakukan perbaikan alias pengerjaan tanggul dari dinas terkait, DI tersebut menurut warga setempat belum dinilai maksimal dikarenakan sebagian besar sawah petani belum bisa terairi dengan baik. "Contohnya sawah petani di Desa Ginunggung Kecamatan Galang, sekarang ini sawah mereka mengering atau tidak ada air, padahal buronjong telah dikerjakan pihak kontraktor," tandasnya.
Kepala Desa (Kades) Tinigi, ABD Rahman yang dimintai konfirmasi terkait buronjong tersebut mengaku bahwa bukan hanya desa lain, sawah petani di desanya juga sebagian belum bisa memperoleh air maksimal.
"Rencananya talud yang baru usai dikerjakan kontraktor asal Palu itu mau dilakukan peningkatan dengan melibatkan masyarakat petani agar sawah mereka tidak terancam gagal panen," katanya.
Pasca banjir, sebelum dilakukan penanganan katanya, DI tersebut pernah ditangani sementara oleh pihak petani, namun tidak lama kemudian akhirnya dikerjakan dengan menggunakan anggaran APBD Provinsi Sulteng tahun 2017. "Yang pastinya perbaikan DI yang ambruk akibat bencana banjir itu sudah dilaksanakan, cuma pihak pemerintah desa tidak mengetahui material batu yang digunakan apakah yang didatangkan atau bukan," kata Kades Tinigi. **
0 komentar:
Posting Komentar