Morowali,- DARI TAHUN 2003 lalu hingga sekarang, Kades Lijo, Yuslan Lagale memimpin desanya. Tercatat, ia sudah tiga periode memimpin Lijo. Yuslan, kepada Kaili Post menyampaikan bahwa semenjak menjadi Kades berupaya supaya Lijo dapat maju dan bersaing dengan desa-desa lain.
Dengan tekad itu, telah banyak program pembangunan fisik maupun pemberdayaan masyarakat dilakukan bersama antara masyarakat dengan staf pemerintahan desa guna mencapai visi-misinya. Desa Lijo memiliki Visi yaitu terbangunnya tata kelola pemerintahan desa yang bersih guna mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Setiap pembangunan di Desa Lijo pemerintah desa selalu melibatkan masyarakat agar semuanya bisa aman dan tertib. Salah satu misi desa yaitu merupakan yaitu "Mengalokasikan anggaran Dana Desa berdasarkan prioritas program secara cepat, tepat dan akurat yang ditunjang dengan kesejahteraan masyarakat dan aparatur desa yang tetap mengedepankan dan mengutamakan pelayanan publik,’’ tuturnya.
Untuk program 2017, kata Yuslan antara lain: pembangunan penyulingan minyak nilam dua unit, pembangunan bak air pembagi air bersih ke setiap dusun, pengadaan jaringan pipa induk air bersih agar air bisa lancar ke rumah penduduk, pembangunan hamparan jalan lingkungan kampung baru 150 meter, dan pengadaan PLTS 10 unit,’’ tuturnya. Untuk lobi-lobi ke pemerintah tahun 2017 ini melalui alokasi dana APBN, pembangunan bendungan irigasi, dan pembangunan sarana pendidikan gedung laboratorium SMPN 2 Mamosalato.
‘’Untuk pemberdayaan telah kami siapkan di antaranya Perayaan hari-hari besar keagamaan, 17 agustus, PKK, karang taruna, Linmas dan Bumdes. ‘’Semuanya ini bisa tercapai atas dukungan masyarajat Lijo yang selalu mendukung pemerintahan desa selama ini.’’ Akunya.
Yuslan berharap Pemkab Morut menbantu untuk pembangunan jalan tani di Desa Lijo agar masyarakat lancar berjalan kaki menuju kebun masing-masing. Ia berharap juga ke Pemprov melalui dinas pertanian agar memberikan bantuan alat bajak sawah roda empat (traktor) untuk percetakan sawah yang belum dicetak sebanyak 53 hektar. ‘’Bantu kami pak Gubernur Propinsi Sulteng,’’ ujar Yuslan. **
0 komentar:
Posting Komentar