 |
| Pic TotabuaNews.com |
reporter/editor : bambang sumantri
PERMASALAHAN Hewan ternak seperti yang masih berkeliaran di jalan raya sangat meresahkan masyarakat, terutama pengguna jalan hingga kini tak juga usai.
Pasalnya, hewan ternak berupa sapi dan kambing sangat membahayakan pengendara sepeda motor yang dapat mengakibatkan kecelakaan maut, seperti yang menimpa dua orang pemuda pemudi beberapa bulan lalu. Setelah menabrak kambing yang menyeberang berombongan di jalan poros Desa Bahoruru, keduanya mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya
Salah seorang warga Bungku Tengah, Au (26) mengeluhkan keberadaan hewan ternak yang berkeliaran di jalan raya saat ia sedang mengendarai motor. "Tadi saya hampir saja tabrak kambing, tiba-tiba menyebrang bergerombol, kalau bisa Pol PP tangkap saja, soalnya kalau ada yang tabrak tidak ada yang mengaku siap yang punya, apalagi kalau yang menabrak meninggal" tuturnya.
Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja, Muh Adzan Djirimu yang dikonfirmasi Kamis (23/2/2017) mengatakan bahwa Perda hewan ternak yang berlaku saat ini, sanksinya masih kurang efektif, sehingga efek jera yang diberikan masih dianggap lemah. Olehnya itu, Perda hewan ternak saat ini tengah direfisi dan masih dalam pembahasan di DPRD. "Perdanya masih direvisi dan masih tahap pembahasan di DPRD, beberapa hari ini kami juga sudah melakukan penangkapan terhadap hewan ternak yang berkeliaran, dan akan terus melaksanakan operasi ini" tuturnya.
Ditambahkan, kesadaran masyarakat yang memiliki hewan ternak sangat dibutuhkan, dan dapat mengandangkan ternaknya masing-masing agar tidak berkeliaran di jalan raya, kerena merusak pemandangan dan ternak tersebut juga bisa memakan tanaman penghias jalan, yang terburuk ialah bisa mengakibatkan kecelakaan. "Saya juga mengimbau kepada masyarakat yang memiliki hewan ternak agar dapat bekerja sama bisa mengandangkan hewan ternaknya masing-masing untuk kepentingan bersama, sehingga resiko-resiko kecelakaan dapat diminimalisir" tandasnya. ***
0 komentar:
Posting Komentar